A. SALURAN PERNAFASAN ATAS
Fungsi : menyaring, menghangatkan dan melembabkan udara yang dihirup.
Terdiri dari : hidung; faring; laring; epiglottis
B. SALURAN PERNAFASAN BAWAH
B. SALURAN PERNAFASAN BAWAH
Fungsi : menghangatkan udara; membersihkan mukuosa cilliary; memproduksi surfactan
Terdiri dari : trachea; bronchus; paru
FISIOLOGI PERNAFASAN
3 proses yang berpengaruh pada proses respirasi, yaitu ;
3 proses yang berpengaruh pada proses respirasi, yaitu ;
1. Ventilasi Pulmoner
2. Difusi Gas antara alveoli dan Kapiler Paru
3. Transport O2 dan CO2 melalui darah ke sel - sel jaringan
1. Ventilasi Pulmoner
→ Merupakan proses pertukaran udara antara alveoli dan atmosfir / udara luar.
→ Ventilasi pulmoner akan meningkat slama aktifitas dan dalam keadaan sakit. Hal ini diikuti pengembangan dada dan usaha bernafas maksimal.
Ventilasi Pulmoner tergantung dari :
Ø Kecukupan O2 di Udara Luar
Ø Kebersihan Jalan Nafas
Ø Kembang kempis Paru
Ø Regulasi Respirasi
- Tekanan Pulmoner
2. Difusi Gas
Difusi adalah pergerakan gas/partikel dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah.
4 faktor yang berpengaruh pada difusi gas dari membran respirasi :
1. Ketebalan membran
2. Area permukaan membran
3. Koefisien difusi gas
4. Perbedaan tekanan pada semua sisi membran
3. Transpor dari oksigen dan karbon dioksida
Oksigen diangkut/disalurkan dari paru ke jaringan - jaringan, dan karbondioksida diangkut dari jaringan kembali ke paru. Normalnya 97 % O2 berikatan dengan hemoglobin dalam sel darah merah secara bebas, dan dibawa ke jaringan sebagai oxyhemoglobin. Normalnya 25 % atau 5 ml dari O2 per 100ml didifusikan ke jaringan - jaringan.
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap transport oksigen dari paru ke jaringan :
Cardiac Output( jumlah darah yang dipompa oleh darah, normalnya 5 l/menit); Jumlah Erytrocit; Latihan ;Hematokrit Darah ; meningkatnya transport oksigen.
2. Difusi Gas antara alveoli dan Kapiler Paru
3. Transport O2 dan CO2 melalui darah ke sel - sel jaringan
1. Ventilasi Pulmoner
→ Merupakan proses pertukaran udara antara alveoli dan atmosfir / udara luar.
→ Ventilasi pulmoner akan meningkat slama aktifitas dan dalam keadaan sakit. Hal ini diikuti pengembangan dada dan usaha bernafas maksimal.
Ventilasi Pulmoner tergantung dari :
Ø Kecukupan O2 di Udara Luar
Ø Kebersihan Jalan Nafas
Ø Kembang kempis Paru
Ø Regulasi Respirasi
- Tekanan Pulmoner
2. Difusi Gas
Difusi adalah pergerakan gas/partikel dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah.
4 faktor yang berpengaruh pada difusi gas dari membran respirasi :
1. Ketebalan membran
2. Area permukaan membran
3. Koefisien difusi gas
4. Perbedaan tekanan pada semua sisi membran
3. Transpor dari oksigen dan karbon dioksida
Oksigen diangkut/disalurkan dari paru ke jaringan - jaringan, dan karbondioksida diangkut dari jaringan kembali ke paru. Normalnya 97 % O2 berikatan dengan hemoglobin dalam sel darah merah secara bebas, dan dibawa ke jaringan sebagai oxyhemoglobin. Normalnya 25 % atau 5 ml dari O2 per 100ml didifusikan ke jaringan - jaringan.
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap transport oksigen dari paru ke jaringan :
Cardiac Output( jumlah darah yang dipompa oleh darah, normalnya 5 l/menit); Jumlah Erytrocit; Latihan ;Hematokrit Darah ; meningkatnya transport oksigen.
FAKTOR - FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP OKSIGENASI :
1. Lingkungan / Enviroment 2. Latihan / Exercise
3. Emosi / Emotions 4. Gaya Hidup / Life Style
5. Status Kesehatan / Health Status 6. Narcotics
1. Lingkungan / Enviroment 2. Latihan / Exercise
3. Emosi / Emotions 4. Gaya Hidup / Life Style
5. Status Kesehatan / Health Status 6. Narcotics
MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN FUNGSI RESPIRASI
OBSTRUKSI JALAN NAFAS
Obstruksi partial atau seluruh jalan nafas bisa terjadi pada saluran nafas atas maupun bawah. Obstruksi saluran nafas atas bisa disebabkan oleh benda asing, sperti makanan, lidah jatuh ke belakang ( pada pasien tidak sadar ), penumpukan sekret pada jalan nafas. Obstruksi jaan nafas bawah bisa terjadi pada bronkhial dan paru - paru.
PENGKAJIAN
~ Riwayat keperawatan
Meliputi :
a. Masalah Respirasi b. Riwayat penyakit pernafasan
c. Masalah cardiovaskuler d. Gaya hidup
e. Prosentase batuk f. Sputum
g. Nyeri dada h. Faktor resiko
~ Pemeriksaan Fisik
Inspeksi : rata - rata, kedalaman, ritme, usaha,Ø kualitas respirasi, catat posisi klien pada saat bernafas.
Palpasi :Ø temperatur kulit, fremitus, pengembangan dada, krepitasi, massa, edema, dll.
Percusi : intensitas, tinggi rendahnya suara sertaØ kualitas dan lokasinya
Auskultasi : vesikuler, bronchial, bronchovesikuler,Ø rales, ronchi, lokasi dan perubahan suara nafas serta saat terjadinya.
~ Pemeriksaan Diagnostik
→ Specimen.
untukØ kultur dan sensitifitas → untuk mengidentifikasi mikroorganisme spesific dan sensitifitas terhadap obat.
UntukØ cytology → untuk mengidentifikasi sebab, struktur, fungsi dan patologi sel. Specimen untuk sitologi didapatkan dari pengumpulan sputum pada pagi hari ( selama 3 hari ) dan dites untuk mengetahui kanker pada paru.
BTA (Ø Bacil Tahan Asam ) → dengan mengumpulkan sputum tiga hari berturut - turut, untuk mengindentifikasi presentase TB.
→ Spirometri → tes fungsi paru - paru.
→ BGA ( Blood Gas Analysa ) → PCO2 : 35 - 45 mm Hg
PO2 : 80 - 100 mm Hg
pH : 7,35 - 7,45
→ Pemeriksaan darah : eritrosit, Hb, leukosit, dll
→ Pemeriksaan Visual : Rontgen, Bronchoscopy, Scaning, Flouroskopy.
→ Specimen.
untukØ kultur dan sensitifitas → untuk mengidentifikasi mikroorganisme spesific dan sensitifitas terhadap obat.
UntukØ cytology → untuk mengidentifikasi sebab, struktur, fungsi dan patologi sel. Specimen untuk sitologi didapatkan dari pengumpulan sputum pada pagi hari ( selama 3 hari ) dan dites untuk mengetahui kanker pada paru.
BTA (Ø Bacil Tahan Asam ) → dengan mengumpulkan sputum tiga hari berturut - turut, untuk mengindentifikasi presentase TB.
→ Spirometri → tes fungsi paru - paru.
→ BGA ( Blood Gas Analysa ) → PCO2 : 35 - 45 mm Hg
PO2 : 80 - 100 mm Hg
pH : 7,35 - 7,45
→ Pemeriksaan darah : eritrosit, Hb, leukosit, dll
→ Pemeriksaan Visual : Rontgen, Bronchoscopy, Scaning, Flouroskopy.
TINDAKAN / INTERVENSI
• MANDIRI :
1. Kaji frekuensi, kedalaman pernapasan, catat penggunaan otot aksesori, napas bibir, ketidakmampuan berbicara.
Rasional : berguna dalam eveluasi derajat distress pernapasan atau kronisnya proses penyakit
2. Tinggikan kepala tempat tidur, bantu pasien untuk memilih posisi yang mudah untuk bernapas
Rasional : pengiriman oksigen dapat diperbaiki dengan posisi duduktinggi dan latihan napas untuk menurunkan kolaps jalan napas, dispnea, dan kerja napas.
3. kaji secararutin kulit dan warna membran mukosa
Rasional : sianosis mungkin perifer (kuku) atau sentral (bibir/ telinga)
4. Dorong mengeluarkan sputum
rasional : kental, tebal, & banyaknya sekresi : smbr utama g3 pertukaran gas pd jalan napas kecil.
5. Auskuktasi bunyi napas, catat aea penurunan aliran udara / bunyi tambahan
Rasional : bunyi napas mungkin redup karena penurunan aliran udara
6. Palpasi fremitus
Rasional :penurunan getaran vibrasi diduga ada pengumpulan cairan atau udara terjebak.
7. Awasi tingkatkesadaran / tatus mental
Rasional : gelisah & ansietas adalah anifestasi umum pada hipokia.
8. Evaluasi tingkat toleransi aktivitas berikan lingkungan tenag dan kalem :
Rasional : relama disteress pernapaan berat, pasien secara otal tak mampu melakukan aktivitas sehari-hari krn hipoksemia &dispnea.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar