Seseorang dikatakan menderita Diabetes Mellitus apabila kadar glukosa plasma vena atau plasma kapiler (tidak puasa) di atas 200 mg/dl, sedangkan kadar gula darah ketika puasa > 126 mg/dl (plasma vena). Sementara orang yang sehat kadar glukosa darah puasanya di bawah 100 mg/dl (plasma vena). Jumlah glukosa pada tubuh sebaiknya sejak dini harus selalu dikontrol dengan cermat. Tubuh biasanya mendapatkan glukosa dari makanan yang dikonsumsi baik secara langsung dari makanan yang manis atau karbohidrat, maupun secara tidak langsung dari jenis makanan lain. Glukosa diserap ke dalam aliran darah dan bergerak dari aliran darah ke seluruh sel-sel dalam tubuh di mana ia dapat digunakan sebagai energi. Bila jumlah glukosa dalam darah terlalu banyak dan tidak segera dibutuhkan untuk membentuk energi, maka ia dapat diubah dan kemudian disimpan dengan dua cara, yaitu sebagai tepung dalam hati, dan sebagai lemak. Untuk mengubah glukosa menjadi energi atau menyimpan glukosa, tubuh memerlukan insulin. Insulin dihasilkan oleh sekelompok sel pada pankreas yang dinamakan pulau-pulau langerhans.
Secara normal, glukosa masuk ke dalam sel-sel dan kelebihannya dibersihkan dari darah dalam waktu dua jam. Jika tubuh tidak memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau insulin yang tersedia tidak bekerja sebagaimana mestinya, maka sel-sel tidak dapat terbuka, dan ini akan menyebabkan glukosa terkumpul dalam darah sehingga terjadilah diabetes mellitus. Penyakit diabetes mellitus jika tidak segera diobati akan meningkatkan resiko serangan jantung, stroke, gagal ginjal, dan penyakit pembuluh darah perifer, dapat juga sebagai penyebab utama dari kebutaan pada orang dewasa.
Diabetes mellitus terbagi dalam dua tipe, yaitu Tipe I atau insulin-dependent dan Tipe II atau noninsulin-dependent. Tipe I biasanya menyerang sebelum usia 30 tahun, tetapi terkadang juga menyerang segala lapisan usia. Pada penderita tipe ini biasanya tubuhnya kurus dan selalu tergantung pada suntikan insulin serta modifikasi diet untuk mengontrol kadar gula dalam darah. Tipe II terjadi pada orang dewasa di atas 40 tahun, biasanya tubuhnya gemuk. Sebagian besar diabetes mellitus tipe II ini dapat diatasi dengan melakukan diet berkeseimbangan, dan terkontrol Faktor genetik, pola hidup dan pola makan memegang peranan penting sebagai penyebab diabetes mellitus. Pada diabetes tipe I, sel pankreas yang menghasilkan insulin mengalami kerusakan yang dapat disebabkan oleh kerusakan imun, akibatnya sel-sel ini tidak dapat membentuk insulin atau dapat membentuk insulin tetapi dalam jumlah yang kecil. Sedangkan pada diabetes tipe II, sel-sel dalam pankreas dapat membentuk insulin, tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Gejala umum dari penyakit diabetes mellitus diantaranya yaitu cepat lelah, pegal-pegal dan kesemutan, sering buang air kecil, sering haus, selalu merasa lapar, kulit menjadi kering, gatal-gatal, mudah timbul borok/luka yang sulit sembuh, lensa mata berubah bentuk sehingga penglihatan menjadi kabur untuk sementara waktu, jantung berdebar, gairah seks menurun, dan lain-lain. Pengaruh buruk jangka panjang diabetes mellitus adalah kerusakan retina, kelainan ginjal, aterosklerosis (adanya plak dalam arteri), dan masalah sistem saraf seperti rasa sakit atau mati rasa pada kaki atau tangan. Pengaruh lainnya dari kelainan sistem saraf yaitu memicu timbulnya impotensi. Penderita diabetes mellitus hendaknya memperhatikan segi pengkonsumsian makanan. Hindari makanan yang dapat meningkatkan kadar glukosa dalam darah, seperti gula pasir, gula jawa, madu, sirup, selai, susu kental manis, softdrink, minuman beralkohol, limun, dan minuman lainnya. kue-kuean manis, cokelat, kismis, dodol, mayones, mentega, buah-buahan yang diawetkan dengan gula seperti manisan, makanan yang mengandung hidrat arang/zat pati seperti nasi, roti, biskuit, dan lain lain.
Makanan yang berlemak dan makanan yang mengandung garam tinggi.
Tips sehat bagi penderita diabetes mellitus :
- konsumsikan pare dengan cara dijus atau dibuat masakan.
- konsumsi makanan kaya serat
- konsumsi makanan yang rendah lemak
- kontrol berat badan agar tetap stabil
- lakukan olahraga secara teratur dan terukur sesuai kondisi tubuh
- menjaga kebersihan kulit
- hindari pengkonsumsian alkohol
- pelihara kesehatan jantung, karena diabetes memicu gangguan pada jantung
- dan lain-lain.
Terapi alamiah dengan pemanfaatan tumbuhan obat untuk mengatasi diabetes mellitus :
15 gram batang brotowali, 15 gram sambiloto segar, 15 gram daun kumis kucing kering atau 30 gram segar,
direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring,
diminum hangat-hangat.
Lakukan secara teratur sehari 2 kali.
10 lembar daun salam
30 gram tanaman ceplukan segar direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc,
airnya disaring,
diminum hangat-hangat.
Lakukan secara teratur sehari 2 kali.
1 buah biji alpukat dipotong-potong dan dikeringkan,
setelah itu dihaluskan menjadi bubuk, seduh dengan 200 cc air matang,
diminum hangat-hangat. Lakukan secara teratur sehari 2 kali.
90 gram daun lidah buaya
15 gram daun tapak dara segar direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc,
airnya disaring,
diminum hangat-hangat.
1 sendok teh bubuk biji jamblang
1 sendok teh bubuk biji lamtoro
1 sendok makan bubuk kedelai,
diseduh dengan 200 cc air panas, diminum.
Lakukan 2 kali sehari.
Catatan : anda dapat menggunakan salah satu cara terapi alamiah di atas, untuk penyakit dengan
kondisi serius hendaknya tetap konsultasi ke dokter. Dalam melakukan perebusan sebaiknya
menggunakan panci enamel atau periuk tanah.
Sumber: hembing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar